Brindisi, Italia — 19 Agustus 2025. Insiden mengejutkan terjadi di udara Eropa ketika pesawat Boeing 757 milik Condor Airlines yang membawa 281 orang, termasuk penumpang dan kru, tiba-tiba mengalami kebakaran pada salah satu mesinnya. Peristiwa tersebut memicu kepanikan di dalam kabin, membuat banyak penumpang sempat mengira hidup mereka akan berakhir di udara. Namun, berkat kepiawaian pilot dan koordinasi tim darurat, pesawat berhasil melakukan pendaratan darurat dengan selamat di Bandara Brindisi, Italia.
Insiden ini menjadi sorotan internasional bukan hanya karena jumlah penumpang yang sangat banyak, tetapi juga karena momen kebakaran sempat direkam dan tersebar di media sosial, memunculkan berbagai spekulasi mengenai penyebab sebenarnya.
Kronologi Kejadian
Perjalanan DE3665 dari Korfu menuju Düsseldorf berlangsung mulus hingga pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki, sebelum situasi mulai berubah.
Tiba-tiba terdengar dentuman keras diikuti percikan api dari mesin sebelah kanan. Beberapa penumpang yang duduk di dekat sayap mendeskripsikan momen tersebut seperti “ledakan kecil” yang diiringi suara mesin bergetar keras. Dari jendela, terlihat jelas lidah api menjilat badan pesawat.
Seketika itu juga, kabin berubah mencekam. Maskapai langsung menyalakan tanda darurat, sementara awak kabin berusaha menenangkan penumpang. Beberapa orang dilaporkan menangis histeris, bahkan ada yang langsung mengirim pesan perpisahan kepada keluarga mereka.
Menyadari bahaya serius, kapten pesawat memutuskan mengalihkan penerbangan ke Bandara Brindisi, Italia, yang dianggap paling aman dan dekat untuk pendaratan darurat.
Pesawat kemudian menurunkan ketinggian dengan cepat. Dalam waktu sekitar 40 menit setelah insiden, pesawat mendarat dengan selamat di landasan Brindisi pada pukul 20.15 waktu setempat.
Situasi di Dalam Pesawat
Menurut kesaksian penumpang, momen paling menegangkan bukan hanya ketika api terlihat, tetapi juga saat pesawat mulai menukik untuk turun. Getaran hebat yang terasa di kabin membuat penumpang cemas jika mesin pesawat tiba-tiba gagal.
Salah seorang penumpang bernama Lena Müller mengaku dirinya sudah pasrah. “Saya sudah mengirim pesan perpisahan kepada keluarga. Saya yakin kami tidak akan selamat,” ujarnya saat diwawancarai media lokal Italia.
Namun, pujian juga mengalir deras kepada para awak kabin yang tetap tenang dan disiplin dalam memberikan instruksi keselamatan. Mereka mengecek sabuk pengaman, memeriksa jalur evakuasi, dan menenangkan anak-anak yang panik.
Penanganan Setelah Pendaratan
Sesampainya di Brindisi, pesawat langsung dikelilingi oleh tim pemadam kebakaran dan petugas medis. Untungnya, tidak ada penumpang maupun awak yang mengalami luka fisik.
Namun, masalah baru muncul setelah pendaratan. Di Brindisi, fasilitas akomodasi tergolong terbatas karena kota ini berukuran kecil. Dengan jumlah penumpang yang mencapai ratusan, hotel-hotel di sekitar bandara langsung penuh. Akibatnya, sebagian penumpang terpaksa menginap di area bandara dengan hanya beralaskan kursi dan selimut darurat.
Condor Airlines menyatakan telah memberikan voucher makanan dan fasilitas seadanya. Meski begitu, sejumlah penumpang mengkritik respons maskapai yang dianggap lamban dalam memberikan solusi akomodasi yang layak.
Analisis Awal Penyebab
Menurut Condor Airlines, insiden kebakaran dipicu oleh masalah di ruang bakar mesin pesawat. Reaksi kimia yang tidak stabil menyebabkan aliran udara terganggu dan memicu percikan api besar.
Meski demikian, beberapa ahli penerbangan menduga bahwa faktor eksternal seperti bird strike (tabrakan dengan burung) bisa menjadi pemicu awal insiden ini. Hal tersebut belum bisa dipastikan hingga investigasi resmi dari otoritas penerbangan Eropa selesai dilakukan.
Seorang pakar aviasi dari Italia, Marco Santori, menilai insiden ini menjadi alarm penting bagi industri penerbangan. “Mesin pesawat Boeing 757 diketahui telah digunakan selama beberapa dekade. Jika tidak dilakukan perawatan ekstra ketat, risiko kerusakan fatal akan semakin tinggi,” ujarnya.
Boeing Kembali Jadi Sorotan
Boeing, sebagai produsen pesawat, kembali mendapat sorotan negatif akibat insiden ini. Beberapa tahun belakangan, citra perusahaan tercoreng akibat insiden tragis Boeing 737 MAX yang merenggut ratusan nyawa.
Kasus ini menunjukkan, meskipun pesawatnya berbeda, publik menilai Boeing perlu memastikan keselamatan seluruh armada yang masih terbang di dunia. Banyak netizen menyuarakan kekhawatiran bahwa seri-seri lama Boeing sebaiknya segera dipensiunkan.
Tagar #Boeing757 bahkan sempat menjadi trending di Twitter, dengan ribuan cuitan yang menuntut investigasi transparan.
Dampak terhadap Penumpang
Selain trauma psikologis, insiden ini juga berdampak pada jadwal perjalanan ratusan penumpang. Sebagian besar dari mereka adalah wisatawan Jerman yang baru selesai berlibur di Yunani.
Maskapai kemudian menyediakan penerbangan pengganti pada hari berikutnya. Namun, tidak sedikit penumpang yang memilih pulang dengan transportasi alternatif karena masih diliputi rasa takut untuk kembali terbang.
Seorang penumpang lain, Thomas Berger, mengaku dirinya tidak akan naik pesawat lagi dalam waktu dekat. “Saya merasa beruntung masih hidup. Tapi setelah melihat api dari jendela, saya rasa butuh waktu lama untuk berani terbang lagi,” katanya.
Respon Publik dan Pemerintah
Kementerian Transportasi Italia menyambut baik keberhasilan pendaratan darurat yang menyelamatkan ratusan nyawa. Pihak perusahaan menyatakan akan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Eropa dalam penyelidikan insiden.
Sementara itu, pemerintah Jerman meminta Condor Airlines memberikan kompensasi yang layak kepada penumpang. Diskusi mengenai besaran ganti rugi masih berlangsung.
Fakta-Fakta Menarik dari Insiden
- Jumlah Penumpang: Total 281 orang berada di dalam pesawat, termasuk 8 awak kabin.
- Tipe pesawat: Boeing 757, yang telah digunakan dalam penerbangan komersial sejak tahun 1980-an.
- Lokasi Pendaratan: Bandara Brindisi, Italia, yang bukan tujuan awal, dipilih karena menjadi bandara besar terdekat dengan jalur penerbangan.
- Rekaman Video: Video yang memperlihatkan kebakaran mesin pesawat, direkam oleh penumpang, kini viral di media sosial.
- Selamat 100%: Tidak ada korban jiwa maupun luka serius, menjadikan insiden ini sebagai contoh keberhasilan prosedur darurat.
Insiden pesawat terbakar di udara ini menegaskan kembali bahwa dunia penerbangan tidak pernah bebas risiko. Meski teknologi semakin canggih, faktor teknis maupun eksternal tetap bisa memicu situasi berbahaya.
Keberanian dan ketangkasan pilot serta kru dalam menyelamatkan banyak nyawa patut diacungi jempol. Di saat yang sama, maskapai dan produsen pesawat diharapkan memperketat pengawasan dan pemeliharaan agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
Bagi para penumpang Pesawat Boeing 757 yang selamat, pengalaman ini akan selalu membekas sebagai momen ketika mereka nyaris kehilangan segalanya. Insiden tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap penerbangan, sekecil apa pun risikonya, membutuhkan standar keselamatan yang tidak bisa ditawar.