7 Negara dengan Lahan Paling Subur di Dunia, Dua di Antaranya Terlibat Konflik

7 Negara dengan Lahan Paling Subur di Dunia, Dua di Antaranya Terlibat Konflik

INTERNASIONAL – Kesuburan tanah menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kekuatan pangan sebuah negara. Dari sekian banyak wilayah di dunia, terdapat tujuh negara yang dikenal memiliki lahan pertanian paling subur dan produktif. Uniknya, dua di antaranya saat ini sedang berada dalam situasi konflik yang memanas.

Berdasarkan data berbagai sumber internasional, negara-negara ini memanfaatkan kondisi tanah yang kaya nutrisi untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Produksi mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mengisi pasokan pangan global.

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat menempati posisi pertama sebagai negara dengan tanah pertanian paling subur. Kawasan yang dikenal sebagai “Corn Belt” di Midwest menjadi pusat produksi jagung, kedelai, dan gandum. Luas lahan subur yang dimiliki mencapai lebih dari 150 juta hektare, membuat AS menjadi salah satu pemasok pangan terbesar dunia.

Ladang jagung luas di Corn Belt Amerika Serikat
Ladang jagung di kawasan Corn Belt, pusat pertanian Amerika Serikat

2. India

India memiliki luas lahan pertanian yang hampir setara dengan Amerika Serikat, sekitar 156 juta hektare. Wilayah Indo-Gangetic Plain menjadi pusat pertanian utama, dengan hasil padi, gandum, dan rempah-rempah yang melimpah. Sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi bagi ratusan juta petani di negara tersebut.

Petani memanen padi di Punjab India
Petani India memanen padi di Punjab, salah satu wilayah pertanian utama

3. China

Dengan sejarah panjang dalam bidang pertanian, China mengandalkan tanah subur di lembah Sungai Kuning dan Sungai Yangtze. Hasil produksi padi, jagung, dan gandum dari kawasan ini memenuhi kebutuhan pangan populasi terbesar dunia, sekaligus mengukuhkan China sebagai salah satu eksportir utama produk pertanian.

Petani menanam padi di lahan pertanian Guangxi China.
Aktivitas menanam padi di lahan subur Guangxi, China

4. Brasil

Brasil merupakan raksasa pertanian di Amerika Selatan. Dari area savana Cerrado hingga daerah reklamasi Amazon, negara ini menghasilkan kedelai, kopi, tebu, dan daging sapi dalam jumlah besar. Kesuburan tanahnya membuat Brasil menjadi pemain penting di pasar pangan internasional.

Perkebunan kedelai di Mato Grosso Brasil
Perkebunan kedelai luas di negara bagian Mato Grosso, Brasil

5. Rusia

Rusia memiliki sekitar 52 persen dari total cadangan tanah chernozem atau tanah hitam yang kaya akan humus di dunia. Tanah ini tersebar di Siberia Selatan dan wilayah Volga, yang dikenal sangat cocok untuk produksi gandum. Walaupun memiliki potensi besar, pemanfaatan lahan tersebut belum sepenuhnya optimal.

Ladang gandum di Rostov Rusia
Gandum menguning siap panen di Rostov, Rusia

6. Ukraina

Dijuluki sebagai “lumbung gandum Eropa”, Ukraina memiliki lahan chernozem yang sangat subur. Produksi gandum, jagung, dan bunga matahari dari negara ini berperan besar dalam perdagangan global. Namun, invasi Rusia sejak 2022 telah mengganggu sektor pertanian dan distribusi ekspor.

Ladang bunga matahari di Mykolaiv Ukraina
Bunga matahari bermekaran di lahan subur Mykolaiv, Ukraina

7. Moldova

Negara kecil di Eropa Timur ini memiliki sekitar 80 persen wilayah berupa tanah subur, dengan 74 persen di antaranya dimanfaatkan untuk pertanian. Moldova terkenal dengan produksi anggur, buah-buahan, gandum, dan bunga matahari yang berkualitas tinggi.

Kebun anggur di Orhei Moldova
Perkebunan anggur di Orhei, Moldova

Kesuburan yang Jadi Sumber Kekuatan dan Konflik
Tanah subur bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga kekuatan ekonomi dan geopolitik. Tidak heran, wilayah dengan sumber daya pertanian yang melimpah kerap menjadi sorotan dunia, bahkan memicu persaingan hingga konflik. Kasus Rusia dan Ukraina menjadi contoh nyata bagaimana potensi pertanian bisa ikut terdampak oleh ketegangan politik dan militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *