## Penjarahan Rumah Sri Mulyani dan Nafa Urbach: Kejadian Mengejutkan di Tangerang Selatan
Kejadian mengejutkan terjadi di Tangerang Selatan, Banten, Minggu dini hari (31 Agustus 2025). Rumah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, dan artis sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Nafa Urbach, menjadi sasaran penjarahan oleh massa yang diperkirakan berjumlah ratusan orang. Aksi ini menambah daftar panjang peristiwa serupa yang menimpa rumah para tokoh publik dalam 48 jam terakhir, menyusul penjarahan rumah Eko Patrio dan perusakan rumah Uya Kuya.
**Rumah Sri Mulyani di Pondok Aren Menjadi Sasaran Utama**
Rumah Sri Mulyani yang berlokasi di kawasan elit Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi lokasi utama penjarahan. Berbagai video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah pria membawa keluar barang-barang dari dalam rumah. Berbagai perabot rumah tangga, mulai dari kasur dan televisi hingga meja, kursi, pakaian, dan bahkan pot bunga, terlihat diangkut oleh para penjarah.
Kesaksian Agung, salah satu tetangga Sri Mulyani, kepada TribunTangerang.com menggambarkan situasi mencekam saat kejadian. Ia mengaku terbangun oleh keributan yang tidak biasa di tengah malam. “Jujur saya kaget. Saya kurang tahu dengan tujuan apa mereka datang. Tiba-tiba tengah malam ramai banget,” ujarnya. Agung mengaku mendengar kabar tentang penjarahan tersebut dan melihat sendiri para penjarah membawa barang-barang keluar dari rumah Menteri Keuangan. Ia memperkirakan jumlah massa yang datang mencapai ratusan orang, memicu rasa cemas dan takut akan meluasnya aksi tersebut ke rumah-rumah warga lainnya di kompleks perumahan. “Takut, cemas, takut nyebar ke rumah lain, termasuk rumah saya. Ya, takutnya bikin kacau semua,” tambahnya dengan nada khawatir. Lebih lanjut, ia juga menyebutkan adanya ketegangan antara massa penjarah dengan anggota TNI yang berjaga di lokasi.
**Rumah Nafa Urbach di Bintaro Juga Tak Luput dari Penjarahan**
Tidak hanya rumah Sri Mulyani, rumah Nafa Urbach yang berada di kawasan elit Bintaro, Pondok Aren, juga menjadi sasaran penjarahan. Meskipun pihak keamanan perumahan tampak meningkatkan kewaspadaan dengan penjagaan ketat dan kehadiran anjing penjaga, aksi penjarahan tetap terjadi. TribunTangerang.com melaporkan bahwa wartawan yang berusaha meliput kejadian tersebut dilarang masuk oleh pihak keamanan. Bahkan, terlihat kerusakan pada palang pintu masuk perumahan, diduga akibat perusakan oleh para penjarah.
Syarif, warga sekitar, menuturkan kepada TribunTangerang.com bahwa ia melihat massa keluar dari lokasi sekitar pukul 04.45 WIB sambil membawa sejumlah barang. “Setau saya, pas saya datang sekitar jam 4.45 pagi, massa sudah keluar dari lokasi sambil bawa barang-barang. Saya lihat ada sekitar 20 orang keluar dari arah rumah itu,” ujarnya. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Nafa Urbach maupun kepolisian terkait detail barang yang dijarah dan kondisi terkini di dalam rumah.
**Gelombang Penjarahan terhadap Tokoh Publik: Pertanda Apa?**
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kondisi keamanan dan ketertiban umum, terutama mengingat peristiwa serupa yang menimpa rumah Eko Patrio sehari sebelumnya dan rumah Uya Kuya yang dirusak dan dijarah. Aksi penjarahan terhadap figur publik ini menimbulkan kekhawatiran dan menjadi sorotan publik. Belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang terkait motif di balik aksi-aksi tersebut dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Investigasi mendalam diperlukan untuk mengungkap dalang di balik aksi ini dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Peristiwa ini tentunya membutuhkan perhatian serius dari aparat penegak hukum untuk mengungkap motif dan pelaku serta menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat.
**Kata Kunci:** Penjarahan, Sri Mulyani, Nafa Urbach, Tangerang Selatan, Pondok Aren, Bintaro, Aksi Massa, Kriminalitas, Keamanan, Tokoh Publik, Indonesia, Berita Terbaru
**(Catatan: Tanggal kejadian dalam artikel asli adalah 31 Agustus 2025. Tanggal tersebut berada di masa depan, sehingga perlu dipertimbangkan untuk mengubahnya menjadi tanggal yang relevan jika artikel ini dipublikasikan.)**
